Realitas Jalanan Yang Keras, Mudah Sekali Berkata Kasar

Realitas Jalanan Yang Keras, Mudah Sekali Berkata Kasar

Selamat malem mas bro sekalian, jalanan saat ini bisa dikatakan semrawut alias wes ora genah, volume kendaraan yang tambah besar tidak diimbangi dengan banyaknya jalan yang bisa dilalui. Sehingga mau tidak mau, kususnya didaerah perkotaan bakal merasakan yang namanya macet...

Terkadang, di jam-jam padet seperti pukul 06.00 - 07.30 ataupun pukul 16.00 - 17.00, diperkotaan bakal merasakan yang namanya macet luar biasa yang membuat kepala yang sudah puyeng ditempat kerja menjadi tambah puyeng campur emosi...

Lah tapi, masalah emosi ini sering kali menjadikan biker lebih mudah mencaci dan menyelesaikan urusan kecil dijalanan dengan saling adu jotos ataupun adu argumen dengan bahasa kasar...

Salah satu kejadiannya pernah Bimo Corner alami sendiri, tepatnya Hari Jumat (28 September 2018). Sebenarnya sepele saja, dan tidak menimbulkan korban jiwa bahkan motor tabrakan tapi yo iku, emosi dicampur sifat sok jagoan lah yang membuat kasus ini akhirnya berujung adu argumen...

Sebenarnya jalanan waktu itu agak lengang karena Bimo Corner berangkat ke kampus rada siangan, nah seperti biasanya ada satu petugas penyebrang jalan (Pak Ogah) yang seperti biasa menjalankan tugasnya dan mobil terakhir pun sudah lewat...

Lah tapi, satu mobil tiba-tiba nyelonong gitu saja bagaikan tidak punya dosa, mau tidak mau yawes motor pun Bimo Corner pun direm tapi sebenarnya tidak mendadak banget ada selang 100 meter'an buat ngerem...

La kok tiba-tiba dari belakang menuju samping kiri ada suara mengatakan "mat*mu, gobl**" dan males nyebutnya, bahasa kotor tok-tok'an. Bimo Corner kira ada yang berselisih dibelakang, lah pas disawang ternyata sing dikata"in Bimo Corner, buwadalllah...

Pertama sabar-sabar saja, meh ngapain nanggapin orang seperti itu. Tapi kok suaranya masih aja bernada mencaci dan seperti nantang (wajar, mereka berdua sementara Bimo Corner sendirian)...

Yawes mau ndak mau emosi termuntahkan hahaha, bales wae kata-kata mereka dengan nada gertakan juga meskipun Bimo Corner tidak mengucapkan kata-kata kotor seperti mereka. "La aku dimandegke, terus aku kon piye ???" (La aku dihentikan, terus saya suruh gimana) sambil nunjuk si Pak Ogah yang malah tidak peduli...

Alhamdullilah, tidak ada akhir saling adu jotos seperti video-video yang viral di media sosial belakangan ini...

Dari cerita ini sebenarnya Bimo Corner tidak mencari massa untuk membenarkan posisi diwaktu kejadian, namun semoga jadi pembelajaran bersama terutama untuk para biker yang setiap hari merasakan kerasnya jalanan...

"Tidak ada seorang pun didunia ini yang ingin celaka dijalan, jadi kalaupun terjadi kecelakaan itu karena faktor ketidak sengajaan (kecuali bagi mereka yang memang sudah terlihat naik secara ugal-ugal'an)"...

Juga untuk para biker yang ingin nyebrang, jangan paksakan nyebrang kalau jalanan sudah tidak memungkinkan, jadilah manusia yang memiliki rasa sabar karena tidak hanya kita yang buru-buru, semua orang di jam padet pasti sedang terburu-buru...

Emosi tidak bisa menyelesaikan masalah, apalagi masalah itu hanya sepele saja, biasakan bersifat arif dijalan. Bimo Corner sarankan jenengan bisa lihat video-video milik Gus Ali di Youtube yang sering menampilkan kerasnya jalanan...

Terakhir, inti dari artikel ini adalah menceritakan kerasnya jalanan yang Bimo Corner alami saat dijalanan yang sebenarnya masalah sepele, namun emosi merubah segalanya...

Salam Ngegass