Bimocorner-kebijakan Ameria Serikat (black list) memberikan efek lebih kepada Huawei. Pabrikan smartphone asal Tiongkok tersebut secara perlahan mulai dilupakan karena Google "terpaksa" menutup semua layananya kepada Huawei...
Mulai dari Play Store, sampai Chrome yang menjadi dua layanan populer dari Google. Namun pihak Huawei tidak mau menyerah, mereka bukannya membuat langkah agar pemerintah dan Google melunak, namun malah sebaliknya.
Huawei memberikan beberapa amunisi (aplikasi ataupun sistem) untuk menyaingi milik Google. Contoh saja AppGallery yang merupakan sebuah fitur seperti Play Store milik Google. Langkah Huawei semakin serius dengan mulai menjalin komunikasi para developer sosial media ternama untuk mau menaruh aplikasi merrka disana.
Tidak hanya Play Store saja yang mulai digantikan, pihak Huawei pun juga sudah meluncurkan sebuah mesin pencari untuk menggantikan Chrome. Dan sudah mulai di uji coba pada negara UAE, meskipun fiturnya pun tidak sebegitu megah seperti Chrome bahkan condong ke sederhana saja.
Untuk sistem Android sendiri, Huawei juga telah mengembangkan sistem baru mereka yang diberi nama HarmonyOS. Sebuah amunisi perang yang bakal membuat Google 'tersaingi'...
Bahkan CEO Huawei, Ren Zhengfei dengan percaya diri mengatakan bahwa kebijakan pemerintah USA bakal merugikan Google yang kehilang lebih dari 800 juta pengguna..
Terakhir, bakal seru rasanya melihat persaingan antara Google dan Huawei. Dan sebagai pengguna, pastilah kita yang diuntungkan😁setuju masbro ? Salam Ngegass.