Bimocorner-salah satu konsumen bengkel menemui saya dengan berkata "mas, motor saya mogok," tanpa lama-lama motor segera saya masukan dan mulai dilakukan pembongkaran oleh mekanik.
Dalam penangan motor mogok, maka yang pertama kali adalah mengecek pengapian, bahan bakar, dan juga kompresi. Setelah diruntut satu persatu, ternyata penyebab dikarenakan bagian mesin yang bermasalah.
Seperti biasa, saya memberikan gambaran problem yang dialami motor konsumen. Dan menyarankan untuk dilakukan pembongkaran mesin, karena dicurigai ada yang tidak beres pada mesin.
Setelah ada kata persetujuan, mekanik seperti biasa langsung melakukan pembongkaran. Dan benar saja apa yang dicurigai oleh mekanik, motor yang kebetulan adalah jenis Yamaha Mio J ini mengalami piston macet.
Saat dibuka, kondisinya seperti pada digambar, terlihat bahwa Piston dan Cylinder mengalami gesekan yang sangat parah. Dan ketika saya coba gesekan tangan di cylinder, ternyata lumayan dalem mazbroo.
Kenapa motor ini bisa mengalami macet piston ? Jika dilihat dari historisnya, kemungkinan terbesar adalah motor pernah mengalami kehabisan oli mesin. Yang akhirnya membuat piston dan cylinder tidak ada pelumasnya.
Ini tentu akan menjadi masalah besar jika piston macet terjadi pas tanggal tua, atau kebetulnya pas isi dompet sedang minimalis. Karena cost yang perlu dikeluarkan lumayan besar.
Ganti piston, cylinder, oli mesin, paking atas dan bawah, seal klep, dan jasanya kalau ditotal lebih dari 700 ribu. Emm..gara-gara telat ganti oli yang mungkin harganya dikisaran Rp. 50 ribu, kita harus keluar sampai berkali-kali lipat.
Nah, saya memiliki tips buat panjenengan yang masih bingung sebetulnya kapan ganti oli mesin yang sesuai agar tidak kehabisan ?.
Perlu diingat, bahwa dari pabrikan saran pergantian dilakukan setiap 3000 km atau 3 bulan, namun kalau menurut pengalaman di lapangan, pergantian oli disarankan setiap 2000 - 2.500 kilometer atau 2 bulan.
So mazbroo, kalau panjenengan memiliki cerita lain silahkan bisa dishare dikolom komentar.
