Bimocorner-Angel Vinales yang merupakan ayah dari Maverick Vinales menceritakan alasan kenapa putranya memutuskan untuk meninggalkan Yamaha. Angel menjabarkan semua dalam sebuah sesi wawancara, dan terungkap sebuah fakta yang menarik.
Diawal sesi wawancara, Angel Vinales mengatakan bahwa Yamaha sebetulnya berusaha membentengi putranya agar tetap bersama mereka. Namun, meskipun sudah dicoba semaksimal mungkin, keputusan Maverick Vinales tetap sama.
“Awalnya Yamaha tidak mau. Lin (Jarvis) [mencoba] membendungnya dan melakukan segalanya," kata Angel Vinales....
"(M1 adalah) Sepeda motor untuk dikendarai Lorenzo atau Quartararo. Motor ini layaknya sebuah mentega. Maverick membutuhkan lebih banyak kekakuan. Mengapa? Karena Maverick seperti Marc, mereka menyerang dengan keras untuk memanfaatkan potensi motor," lanjut Angel Vinales.
Ada kata-kata mentega disana, sebuah penggambaran bagaimana terlalu lembutnya Yamaha M1 saat ini. Dan karakter Yamaha M1 yang terlalu soft, membuat Vinales tersiksa akan hal tersebut.
“[sementara] M1 memiliki limit dan tidak akan membiarkan Anda pergi dari sana. Manajemen mekanis belum dilakukan dengan baik. Mereka [Yamaha] tidak mengerti bagaimana caranya memberikan apa yang Mack inginkan dan Dia tidak tahu bagaimana mengendarai sepeda motor itu 100%. Ini adalah akumulasi dari hal-hal," ujar Angel Vinales.
Fakta ini tentu bukan salah Yamaha juga mazbroo, mengingat regulasi yang ada di Moto GP juga tidak bisa membuat Yamaha meluncurkan dua mesin untuk dua karakter pembalap yang berbeda. Dalam hal ini, sosok Vinales dan juga Quartararo.
Ini sepertinya juga dimengerti oleh Ayah Maverick Vinales. Dimana, Angel Vinales mengatakan bahwa alasan pindahnya Vinales dari Yamaha bukan karena motor yang jelek. Namun karena Yamaha belum bisa memberikan motor dengan karakter Vinales, dan juga Vinales yang belum bisa beradaptasi dengan motor ini.
“Jadi hati-hati, Maverick pergi bukan karena motornya jelek, tapi karena Yamaha belum memberinya motor yang seharusnya untuknya dan Dia belum tahu bagaimana beradaptasi dengan motor yang dimiliki Yamaha. Dia mengatakan kepada mereka bahwa Dia mempercayai motornya, tetapi dia tidak tahu apa yang terjadi dengan manajemen pada motor, dia tidak percaya ini bisa terjadi. Dan hanya itu.” tutup Angel Vinales.
So mazbroo, kepergian Maverick Vinales tentu menjadi kerugian bagi Yamaha. Pembalap asal Spanyol ini adalah sosok yang berbakat, dan juga memiliki potensi untuk menjadi juara dunia Moto GP. Terbukti, dengan segala problem yang dialami di Assen, Vinales tetap bisa finish di posisi kedua.
Tapi apa mau dikata, keputusan telah diambil oleh Vinales untuk tetap hengkang dari Yamaha.