Kenapa Yamaha Xeon Tidak Laku ?


Bimocorner-ada yang masih ingat dengan Yamaha Xeon ? Mungkin sebagian masih ingat, sebagian lagi hanya kenal dengan nama, dan satu bagian tidak pernah mengenal Yamaha Xeon.

Generasi Xeon di Indonesia sebenarnya sangat variatif, bahkan saya pribadi juga tidak terlalu mengingatnya karena penyajian Yamaha yang kurang begitu melekat di hati.

Dalam catatan saya, Yamaha Xeon terdiri dari 3 generasi yang berbeda : Xeon Karbu 2010-2013, Xeon RC (2013-2016), GT 125 (2014-2016). Untuk nama terakhir, mungkin bagi sebagian orang tidak menilai motor ini adalah generasi Xeon, tapi sebenarnya dia masih ada ikatan keluarga.

Meskipun Yamaha sudah membuat Xeon ini menjadi salah satu produk motor matic revolusioner. Tetap saja, kehadirannya tidak terlalu memikat hati pembeli.

Mereka kalah saing dengan Mio, Beat, dan juga Vario. Meski sudah mencoba untuk bertahan hidup, Xeon tetap dipaksa untuk menyerah oleh pasar.

Apa yang membuat Yamaha Xeon tidak laku di pasar Indonesia ? Saya memiliki catatan-catatan yang mungkin menjadi alasan kenapa Xeon tidak laku.


Pertama, Masalah Harga


Yamaha Xeon generasi pertama, dibandrol cukup mahal oleh Yamaha saat itu. Sekitar Rp. 14 jutaan lebih kalau tidak salah, harga ini harusnya bisa ditekan Yamaha jika ingin mendapat simpati dari pembeli disini. Tapi itu juga tidak kunjung dilakukan, yawes mereka akhirnya harus menyerah.


Kedua, Masalah Desain


Desain mah selera mas, sampeyan tidak tertarik, orang lain bisa saja berbeda. Okelah, masalah desain itu masalah selera, tapi coba di survey 100 orang saja, lalu lihat berapa orang yang mencintai desain Xeon ini ?.

Bahkan jika dibandingkan antara Xeon karbu yang dikeluarkan tahun 2010 dengan Mio Smile atau pun Beat. Desain Xeon terlalu wagu untuk matic, dan sayangnya, meskipun sudah coba di evolusi dengan Xeon RC dan juga GT125, desain keduanya juga tidak bisa dibilang lebih baik.


Ketiga, Terlalu Banyak Pesaing


Entah apa yang dipikirkan oleh Yamaha ketika merilis Xeon pertama kali, mereka sudah punya Mio dan juga Soul. Dan karakter Mio Soul hampir mirip dengan Xeon, jika mereka ingin pamer dengan teknologi Air Radiator, kenapa tidak menggunakan All New Mio Soul saja ?.

Karena porsi pasar motor matic tahun 2010 memang sudah sangat banyak terbagi, mulai dari duo Mio, Beat, Vario dan ditambah dengan Xeon ?.

Itu tadi alasan kenapa Yamaha Xeon kurang laku di Indonesia menurut saya. Sebenarnya masih banyak, tapi garis besarnya 3 saja.

Kalau panjenengan memiliki alasan sendiri kenapa Yamaha tidak laku di Indonesia, bisa banget untuk di share di kolom komentar.