Kendala Bahasa, Disinyalir Menjadi Batu Besar Yang Menghalangi Progres Honda

 

Bimocorner-Alberto Puig telah mengakui bahwa Honda memiliki masalah yang belum bisa terselesaikan sampai saat ini.

Efek dari masalah ini, tentu saja menurunnya prestasi Honda dalam kurun waktu dua musim terakhir. Bahkan, jangankan untuk meraih gelar juara, untuk keluar dari posisi buncit klasemen konstruktor pun, Honda perlu bekerja lebih keras.

Dan sebagai orang yang sudah lama bekerja bersama Honda, Stefan Bradl tentu telah paham kondisi luar dan dalam dari Tim Honda.

Termasuk kondisi yang sebenarnya telah lama terjadi namun sekarang adalah puncaknya, ibarat sebuah Gunung Es yang didaki dari musim ke musim.


Masalah tersebut adalah bahasa.


Sebagai pabrikan yang bermarkas di Jepang, tentu Honda mau tidak mau, suka tidak suka, tetap harus menjalin komunikasi dua arah dengan teknisi Jepang yang ditunjuk Honda.

Bradl melihat, bahwa para Pembalap Eropa kesulitan untuk bisa menata kata dalam bahasa asing, hal serupa juga dialami para teknisi Jepang, tentu ini akan berbeda dengan para tim asal Eropa. Baik pembalap maupun tim, bisa berbahasa Spanyol atau Italia secara lancar.

"Saya harus katakan bahwa sebuah keunggulan untuk pabrikan Eropa dapat berkomunikasi dengan pembalap dalam bahasa lokal. Teknisi dari Ducati dan Aprilia bisa bicara bahasa Italia kepada para pembalap. Itu keuntungan luar biasa.

“Jadi hanya ada sedikit kesalahpahaman. Komunikasi dengan Jepang tidak sederhana. Tidak mudah bagi para pembalap mengungkaplan perasaan pribadi dalam bahasa asing. Semua pembalap Spanyol Ducati dan Aprilia bicara bahasa Italia dengan sempurna," kata Stefan Bradl.

Akibat masalah bahasa yang terjadi, biasanya akan berpengaruh pada proses progres motor kedepannya. Bisa saja ada salah maksud yang malah membuat pengembangan berbalik arah.

Artikel Terkait : Kengawuran Repsol Honda Yang Menghepaskan Mereka Sendiri

Apalagi saat ini, komando Honda masih belum bisa dipegang oleh Marc Marquez. Sehingga, ini akan lebih rumit, jika menempatkan Pol Espargaro sebagai leader.