Bimocorner-Musim ini, telah menjadi satu pijakan yang sempurna bagi Tim Mooney VR46 di MotoGP. Setelah mereka berhasil mengoleksi rookie of the year, buah dari penampilan Marco Bezzecchi yang meyakinkan.
Selain memperoleh gelar, Tim Mooney VR46 juga mendapatkan pelajaran yang sangat berarti. Terutama soal tidak ikut dalam arus yang dibuat Ducati lebih dalam.
Arus inovasi Ducati menjadi bumerang tersendiri diawal musim. Agresifitas mereka dalam melakukan perubahan membuat Bagnia dan pembalap pengguna GP22 mengalami masalah diawal musim.
Beruntung, Ducati bisa segera mencari solusi atas permasalahan yang terjadi. Namun tidak serta-merta dengan para pembalap di tim satelit, termasuk salah satunya Luca Marini.
Meskipun posisi di klasemen lebih baik dari Bezzecchi yang menggunakan GP21. Namun, Bezzecchi lebih banyak mendapatkan pole terbaik di setiap kualifikasi, berbeda dengan Marini yang kesulitan.
Tidak mau terdampar lagi dalam pulau bermasalah, Tim Mooney VR46 memutuskan untuk tetap menggunakan GP22. Hal ini diungkapkan oleh Uccio Salucci.
"Kami tetap mempertahankan motor juara (GP22) untuk Bezzecchi dan Marini, kami juga telah melakukan pengecetan livery dan pengisian bahan bakar disana," kata Uccio.
Selain alasan agresifitas, dan juga GP22 adalah motor juara. Uccio juga menilai pekerjaan tim akan lebih terfokus pada satu objek.
Riset pun juga akan terbantu karena mereka membawa dua motor yang sama namun dengan data yang tentu berbeda. Jika itu disatukan, dan diteliti lebih mendalam, akan memakan waktu yang lebih singkat.
Baca Juga : Berapa Bonus Yang Diterima Pecco Bagnaia Untuk Gelar Juara MotoGP ?
Oh iya, kabarnya Uccio juga merasa stress lho karena tidak hadirnya Valentino Rossi selama setengah musim di Tim Mooney VR46.