Valentino Rossi 'Ngeri' Melihat Jadwal MotoGP Sekarang

valentino rossi


Bimocorner-bila berbicara soal pengalaman dalam dunia balap motor, rasanya tidak perlu lagi ditanyakan kepada seorang Valentino Rossi.

Angka 26 tahun sudah bisa menjadi jaminan bagaimana kemampuan Rossi bertahan pada satu jenis pekerjaan dalam kurun waktu yang sangat lama. Tentu, kuncinya adalah konsistensi.

Bermula dari hobi sang bapak : Graziano Rossi yang memang doyan balapan. Rossi pun juga ikut kepincut dengan dunia olah raga beresiko tinggi ini. Rossi sendiri sudah merasakan bagaimana raungan dan hentakan mesin dua tak dan juga empat tak. Hal yang mungkin belum sempat dirasakan oleh pembalap muda saat ini.

Dan pada musim 2021, itulah saat terakhir kali para penikmat Moto GP bisa melihat Rossi balapan di kompetisi yang sudah kadung melekat dengan namanya itu.

Pasca pensiun, sang legenda memutuskan untuk tidak banyak terlibat dalam belantika balap MotoGP. Meskipun dia memiliki sebuah tim bernama Mooney VR46, namun seluruh pekerjaan dia serahkan kepada tangan kanannya selama ini : Uccio Salucci.

Alih-alih ingin balik, Rossi malah semakin serius menekuni hobi barunya pasca pensiun, yakni balapan mobil. Tapi Sesekali The Doctor juga masih menyempatkan untuk hadir langsung ke sirkuit.

Bukan untuk balapan, namun lebih kepada memberikan mentalitas tambahan kepada para muridnya yang bergabung dalam affiliasi VR46 Academy. Serta tentu, dukungan penuh para pembalap di Tim Mooney VR46.

Darisanalah Rossi juga mendapatkan informasi tentang skema Moto GP saat ini yang jauh berbeda dari zaman ketika dia masih aktif balapan. Dari mulai jumlah balapan per musim yang semakin gemuk, belum ditambah dengan sprint race yang membuat jadwal Moto GP sangat sibuk dimusim depan.

Kepada Sky Sports, Rossi merasa ngeri melihat bagaimana sibuknya para rider Moto GP untuk melakoni jadwal yang dibuat oleh Dorna dan FIM.

Sembari mengenang, Rossi membandingkan bagaimana pembalap dulu yang memiliki waktu liburan panjang dan sangat bisa menikmatinya. Sementara saat ini, pembalap belum saja merasakan liburan, sudah harus kembali ke aspal.

"Saat ini, menjadi pembalap MotoGP adalah sesuatu yang benar-benar menghabiskan waktu Anda karena melibatkan sepanjang tahun. Itu adalah sesuatu yang sudah banyak berubah. Saya ingat sebelumnya, antara balapan terakhir (satu musim) dan balapan pertama (musim berikutnya) berbulan-bulan akan berlalu, Anda bisa melakukan apa pun yang Anda inginkan. Tetapi sekarang itu sulit dilakukan," kata Valentino Rossi.

Memang benar, dari segi bisnis dan hiburan. Menyajikan balapan lebih banyak akan sangat menguntungkan, baik itu bagi sponsorship, media ataupun juga pada sirkuit yang bisa menjual lebih banyak tiket.

Namun sisi negatifnya, peluang cedera yang diterima oleh para pembalap akan jauh lebih besar. Ini jelas akan menjadi kerugian besar bagi Moto GP dimasa mendatang.

Baca Juga : Tidak Menutup Kemungkinan Marc Marquez Meninggalkan Honda

Jika mereka ingin lebih menguntungkan dalam hal bisnis. Sudah sepatutnya mereka belajar dari Formula 1 yang berhasil mengalami progress bisnis beberapa tahun kebelakang.