Bimocorner-sekitar 15 tahun yang lalu, jauh sebelum orang mengenal nama Pecco Bagnaia. Ducati pernah merayakan gelar juara dunia mereka dengan suka-cita yang luar biasa bersama Casey Stoner.
Namun, CEO Ducati, Claudio Dominecalli melihat gelar yang diperoleh Bagnaia lebih memiliki nilai ketimbang gelar yang berhasil dibungkus Stoner lima belas tahun lalu.
Ada faktor ketegangan saat Ducati mensupports Pecco Bagnaia. Mereka dibuat kagum dengan comeback 50 poin yang ditunjukan Bagnaia.
Sesuatu yang tidak mereka dapatkan saat bersama dengan Stoner. Dalam ingatannya, Dominecalli menyebut kalau saat 2007, bahkan sebelum musim berakhir pun mereka sudah memastikan gelar.
Berbeda 180 derajat dari apa yang disajikan Bagnaia. Terlepas dari nasib sial Fabio Quartararo yang banyak di paruh kedua. Kerja keras Bagnaia tidak bisa disangsikan.
"Berbeda dengan 2007, ketika kami merebut gelar MotoGP bersama Stoner. Saat itu sudah jelas, bahkan sebelum balapan terakhir. Sukses bersama Pecco lebih bernilai. Itu merupakan balapan yang hebat. Dan hal ini membuatnya lebih baik lagi,” kata Dominecalli dikutp GP One.
Saat ini sendiri, Ducati memilih untuk menikmati gelar yang mereka raih sampai tanggal 31 Januari 2023. Setelah itu, mereka akan bekefem.