3 Faktor Honda Laris Manis Di Indonesia

logo_honda


Bimocorner-Honda berhasil menjadi raja roda dua di Indonesia dengan market share lebih dari 80 persen dalam kurun waktu satu dekade terakhir. Dan dengan tega, hanya menyisahkan porsi 10-20 persen untuk 4 pabrikan lainnya. 

Namun Honda tidak serta-merta mendapatkan status raja motor di Indonesia, mereka setidaknya memanfaatkan 3 faktor untuk menunjang penjualan mereka di tanah air. Nah, mari kita bongkar bersama dalam artikel dibawah ini.

Pertama, Suspensi Yang Empuk


Mungkin ini merupakan salah satu penilaian yang subjektif dari saya. Namun, saya juga yakin akan ada mayoritas konsumen yang sepakat dengan poin pertama ini. Dimana Honda memiliki sebuah suspensi yang lebih empuk jika dibandingkan dengan pabrikan lain.

Saya pernah mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan alasan kenapa suspensi Honda lebih empuk daripada pabrikan lain oleh salah satu pegawai merek suspensi terkemuka di Indonesia. Menurutnya, suspensi Honda memang terkesan lebih empuk, karena memang mereka fokus disana.

Kekurangan dari suspensi empuk ini adalah akselerasi di tikungan, kontrol dari motor tidak akan seenak jika dibandingkan dengan motor yang dibekali suspensi lebih keras. Apakah kalian setuju ? tuliskan pendapat kalian di kolom komentar.

Kedua, Model Yang Mengikuti Selera Pasar


Honda memang bukanlah salah satu pabrikan yang berkarakter pembaharuan. Mereka terkesan pabrikan yang lebih sering menunggu respon pasar atas produk pabrikan lain yang dirilis duluan daripada mereka..




Namun disinilah kepintaran tim marketing milik Honda. Mereka akan selalu mengawasi selera pasar yang sedang digandrungi. Tidak heran, munculah produk-produk seperti Vario, Beat, Supra, PCX, yang konsisten diserbu pasar dan menjadi tumpuan penjualan Honda selama ini.

Ketiga, Berani Mengekplorasi Wilayah Desa


Kota mungkin memiliki masyarakat yang terkenal memiliki mobilitas tinggi, namun desa selalu memberikan pesonanya. Mereka selalu mudah untuk menanamkan rasa cinta kepada suatu produk.

Kecintaan ini sering mereka jaga, dan bahkan turunkan kepada anak-cucu generasi penerus. Maka tidak heran, jika di wilayah pedesaan Jawa, kalian akan menemui masyarakat yang menyebut motor sebagai Honda. Meskipun mereknya adalah Kawasaki, Yamaha, ataupun Suzuki.

Ini merupakan hasil dari eksplorasi Honda di wilayah pedesaan. Dimana Honda berani memasang sebuah jaring-jaring berupa dealer kecil di desa-desa. Sesuatu yang sulit untuk ditiru oleh pabrikan lain karena faktor ‘takut’.

Nah, itulah ketiga faktor yang membuat brand motor Honda sangat laku di Indonesia. Apakah kalian sepakat dengan poin-poin diatas ? silahkan dituliskan di kolom komentar.