Bimocorner-Alex Marquez melakukan pekerjaannya dengan baik di Sepang, dalam akumulasi waktu selama 3 hari. Alex jelas mencatatkan waktu yang lebih baik dari saudara tuanya, Marc Marquez. Sesuatu yang sulit untuk dia lakukan bersama Honda dalam beberapa musim terakhir.
Walaupun sebenarnya, dia bukanlah pembalap Ducati dengan hasil terbaik di Sepang, namun itu tidak terlalu menjadi masalah. Karena Ducati juga hanya ingin mencari data terlebih dahulu di Sepang, sebelum nantinya akan diimplementasikan secara sempurna saat balapan yang sebenarnya dimulai.
Momen pendekatan yang dilakukan Ducati kepada para pembalapnya, membuat Alex Marquez merasa kagum. Menurutnya, garasi terasa hidup, ketika sebuah saran dari seorang pembalap didengarkan, dan dijadikan sebuah rujukan untuk pengembangan motor kedepannya.
“Mereka mempertimbangkan komentar kami. Mereka datang menemui kami setiap hari dan mencatat apa yang kami katakan, Tentu saja, selama masa-masa buruk di Honda, saya meragukan diri saya sendiri. Kadang-kadang saya bertanya-tanya apakah saya sudah lupa cara mengendarai motor. Momen-momen tersebut akan membantu saya untuk menjadi pembalap yang lebih baik,” kata Alex Marquez.
Hal yang menurut Alex Marquez tidak dia temukan di Honda, bahkan menurut Marquez, dirinya sempat mengalami ‘minder’ karena pendapatnya tidak pernah didengarkan oleh Honda. Yang menarik adalah bagaimana komentar Marquez tentang nasib Honda yang belum bisa berubah di Test Sepang meskipun telah merekrut dua pembalap alumni Suzuki dan beberapa pergantian internal.
Menurut Alex Marquez, Honda tidak akan bisa merubah nasibnya hanya dalam semalam. Jadi wajar saja kalau mereka masih mengalami masa yang sulit. "Saya tidak terkejut melihat Honda berada di posisi itu. Mereka tidak akan berubah dalam semalam.”
Ibarat sebuah mantan, Alex Marquez terlihat begitu kesal dengan sikap yang ditunjukan Honda selama dia berada disana. Wah, kira-kira kalau Alex Marquez bisa sukses bersama Ducati, bakal ada sindiran-sindiran pedas lainnya tidak ya ?.
