Sang Legenda Melepas Rasa Hormatnya Kepada Ducati

bagnaia-motogp


Bimocorner-jadi gini masbro, sebelum menjadi tim pabrikan yang ditakuti oleh kompetitornya di MotoGP seperti sekarang. Ducati punya masa-masa yang indah pada tahun 2007, saat mereka memiliki seorang pembalap muda penuh bakat bernama Casey Stoner.

Sepak terjang Stoner di Ducati memang sulit untuk dilupakan, dia bisa dikatakan satu-satunya pembalap yang bisa menjinakan keliaran mesin dari Desmosedici saat itu. Sayangnya, usia karir Stoner sebagai seorang pembalap tidaklah panjang karena menderita sebuah penyakit misterius.

Kebangkitan Ducati saat ini, tentu memantik hasrat penasaran publik tentang opini dari Stoner yang bisa dibilang sebagai seorang legenda dari Ducati. Alih-alih memberikan sebuah pujian setinggi langit, Stoner malah bersikap sebaliknya.

Strategi Team Order membuat Stoner menurunkan rasa hormatnya kepada Ducati. Terutama setelah ada kabar bahwa perintah ini berlaku untuk semua pembalap dibawah naungan Ducati. Yang menurut Stoner ini telah mencederai sebuah aturan fairplay dalam MotoGP.

Rekomendasi Artikel Lainnya  

“Mengikuti perintah tim adalah hal yang wajar, tetapi seharusnya tidak ada perintah dari pabrikan. Saya kehilangan banyak rasa hormat kepada mereka setelah mereka mencapai level ini,” kata Stoner dalam sebuah wawancara bersama La Gazzetta dello Sport.

bagnaia dan stoner

Casey Stoner juga menekankan bahwa perilaku Ducati tidak akan membuat Pecco Bagnaia senang dengan kemenangannya. Karena dalam jiwa setiap pembalap, mereka ingin menang dengan cara yang elegan dan kompetitif. Bukan dengan saling mengalah seperti yang dilakukan di musim 2023.

“Jika mereka harus menang dengan cara apa pun bagi saya, mereka tidak memiliki kehormatan. Selain itu, saya tahu pasti bahwa Pecco tidak ingin menang dengan cara seperti ini. Mereka ingin menang dengan cara apa pun dan bagi saya itu tidak terhormat,” pungkas Stoner.