Bimocorner-pada tahun 2012 silam, PT Astra Honda Motor (AHM) cukup percaya diri meluncurkan sebuah matic scooter yang cukup revolusioner. Dengan bagasi yang luas (helm full face bisa masuk), dan tangki bensin yang besar (sekitar 5 liter).
Ya, inilah Honda Spacy. Sebuah motor yang terinspirasi dari model-model motor Eropa, namun sayangnya tidak mendapatkan respon yang positif di Indonesia. Mengusung mesin 108 cc, dan sudah menggunakan sistem injeksi, tidak membuat Spacy bisa selaris Honda Vario ataupun Beat.
Bahkan pada tahun 2018 silam, Honda Spacy sempat mencatatkan sebagai salah satu motor Honda yang tidak laku satu pun selama sebulan. President Director AHM tahun 2016, Toshiyuki Inuma pun sempat heran dengan penjualan Honda Spacy di Indonesia.
"Kalau kita lihat, Spacy ini memiliki keunggulan yang banyak. Sebut saja seperti box yang besar, tapi ini tidak menunjang kesuksesannya di Indonesia. Entah kenapa bisa demikian?,” kata Inuma.
Sebenarnya, jika ditelaah lebih dalam, alasan utama Honda Spacy ini kurang laku terletak pada desainnya yang kurang sesuai dengan pasar tanah air.
Selera Orang Indonesia rata-rata adalah motor yang memiliki desain tajam, dan juga sporty. Sementara Honda Spacy memiliki bodi yang gendut, tapi mesinnya kecil. Jadi kesannya, motor ini tidak bisa diajak lari kencang.
Selain faktor bodi motor, Honda Spacy juga dihadapkan persaingan yang berat dengan Honda Vario ataupun Honda Beat. Belum lagi, Yamaha dengan Mio nya yang pada saat itu, masih cukup diminati konsumen.
Dan pada akhirnya, AHM memutuskan untuk menghentikan proses penjualan Spacy pada tahun 2018 silam. Sebuah project motor yang cukup ambisius, namun sayangnya tidak diiringi dengan survey pasar yang mendalam.