Bimocorner-jika menilik dari karakter pembakarannya, baik Inline-4 Crossplane dan V4 memiliki kesamaan. Namun, tentu V4 punya kelebihan tersendiri yang bikin Yamaha memutuskan untuk mengadopsinya di Moto GP 850 cc.
Menurut Direktur Teknis Yamaha : Max Bartolini, mesin V4 memiliki desain yang lebih ramping dan ringan. Hal ini, membuat penyesuaian aerodinamika menjadi lebih mudah.
” Mengenai [Mesin] V4, semua orang memikirkan mesin itu sendiri. Namun, menurut saya keuntungan terbesarnya adalah tata letak motor, bukan dari mesinnya. Dalam hal tenaga murni, sejujurnya, mendengarkan departemen mesin kami, seharusnya tidak ada perbedaan besar," kata Bartolini dinukil dari crash.
Mesin V4 juga memiliki karakter untuk mendorong Ban Belakang lebih banyak. Ini sesuai dengan historis Michelin yang banyak menghabiskan ban belakang ketimbang ban depan.
"Namun, ada beberapa cara untuk mengelola tata letak motor yang akan sedikit lebih mudah dengan V4. Dan juga lebih condong ke arah bekerjanya ban, karena yang terpenting adalah membuat ban bekerja. Yamaha cukup bagus dengan Bridgestone. Dan yang pasti mereka juga memiliki banyak balapan bagus dengan Michelin. Namun, Michelin lebih banyak menggunakan ban belakang daripada ban depan. Di sinilah tata letak mesin [V4] dapat membantu; membangun motor dengan mesin ke arah [ban belakang] Jadi, itulah tantangannya."
"dari segi aerodinamis, sepeda motor [V4] harusnya bisa lebih sempit 10 hingga 15 sentimeter, dan ini biasanya akan sangat membantu [pendesainan] aerodinamika. Kemudian distribusi berat, tata letak sepeda motor, akan sedikit ‘lebih mundur’. [Motor akan ] Lebih mudah dikendalikan."
Apakah ini akan menjadi momentum kebangikatan Yamaha di Moto GP ?.