Bimocorner-Berbicara soal berkendara sambil bergaya namun tetap nyaman, tentu pilihan Kaum Adam akan jatuh kepada motor tiper Sports Naked.
Selain desainnya yang laki-laki banget. Motor tipe Sports Naked juga memiliki posisi berkendara yang tegak dan ergonomis. Sehingga, jika digunakan sehari-hari, tidak akan membuat punggung menjadi pegal-pegal.
Apalagi tidak semua motor tipe sports naked ini berharga mahal. Karena ada satu motor dari Honda, yang harganya bahkan lebih murah ketimbang motor-motor matic bermesin 125 cc.
Inilah Honda CB150 Verzha, yang merupakan generasi penerus dari Honda Verzha.
Motor ini memiliki desain percampuran antara moderen dan retro, yang tergambarkan pada desain headlamp dan tangki bahan bakarnya.
Desain headlamp yang membulat, merupakan implementasi dari Honda, atas banyaknya masukan dari konsumen yang menginginkan Honda Verzha versi lawas menjadi lebih retro.
Menggendong mesin 150 cc, Honda CB150 Verzha cukup mumpuni untuk diajak mobilitas sehari-hari ataupun untuk berkendara jarak jauh.
Apalagi, Honda CB150 Verzha dijual dengan harga paling murah Rp. 22.660.000, dan untuk varian yang paling mahal Rp. 23.290.000.
Diatas kertas, semestinya Honda CB150 Verzha akan laris-manis dipasaran.
Namun, mimpi tidak harus selaras dengan kenyataan. Begitupun dengan Honda CB150 Verzha yang ternyata kurang diminati oleh selera pasar di Indonesia.
Faktor Pertama yang menjadi pengganjal seretnya penjualan Honda CB150 Verzha adalah minimnya fitur yang ditawarkan oleh Honda.
Dengan harga yang dibawah pasar, mau tidak mau Honda memangkas banyak fitur dalam CB150 Verzha.
Sebut saja, headlamp yang masih menggunakan model bohlam, belum adanya monoshock di suspensi belakang, sementara suspensi depan masih menggunakan model teleskopik.
Lalu belum adanya pendingan mesin dengan radiator. Dan satu lagi, yaitu rem belakang yang masih menggunakan model tromol.
Untuk yang tidak pernah mempermasalahkan perkara fitur pada motor, Honda CB150 Verzha termasuk worth it untuk dimiliki.
Namun bagi mereka yang memperhitungkan perkara fitur, tentu mending di skip dulu Honda CB150 Verzha ini.
Faktor kedua yang membuat Honda CB150 Verzha ini kurang diminati adalah mesin yang cepat panas.
Belum teraplikasikannya fitur radiator, membuat pendinginan pada mesin Honda CB150 Verzha masih mengandalkan udara.
Kalau kita hidup di pedesaan, atau wilayah yang dingin, mungkin tidak begitu masalah. Namun, jika kita hidup di perkotaan dengan kemacetannya, dan juga daerah yang panas.
Dengan posisi mesin yang tegak keatas, mengendarai Honda CB150 Verzha dalam waktu yang lama, akan lumayan untuk mematangkan kaki kita.
Ini merupakan opini saya pribadi, tentang alasan kenapa Honda CB150 Verzha tidak laku di Indonesia. Kalau kamu punya opini lain, silahkan tuliskan dikolom komentar.
Oh iya, buat user Honda CB150 Verzha, bisa juga share pengalamanmu di kolom komentar ya, siapa tahu, pengalamanmu selama menjajal Honda CB150 Verzha.
Bisa menjadi pertimbangan buat yang sedang galau untuk beli atau tidak Honda CB150 Verzha ini.